COVID-19

Dari Kemenkes Demi NTT Sehat

Dari Kemenkes Demi NTT Sehat

[Soe, 3 Mei 2017] ‘Suka ke Puskesmas? Mau sehatkah? Makan apa agar dapat protein?’ tanya Menteri Kesehatan RI Prof. Dr. Nila F. Moeloek, Sp.M(K) kepada anak-anak sekolah dasar di sela kunjungan kerjanya ke Nusa Tenggara Timur (NTT) 2-3 Mei 2017.

Selain kebiasaannya bertanya hal sehari-hari selagi kunjungan, yang istimewa kali ini Menkes ikut mengantarkan 9 orang dokter spesialis yang menjadi peserta Wajib Kerja Dokter Spesialis (WKDS).

‘Di sini masih terjadi kesenjangan rasio dokter 1:100.000. Kami berterimakasih kepada peserta program WKDS dan juga progam PTT dokter umum yang juga mengurangi rasio kesenjangan dokter,’ tutur Menkes di Kantor Bupati Timor Tengah Selatan (TTS).

Dari sembilan dokter spesialis WKDS gelombang kedua NTT, terdapat empat orang dokter spesialis anak, kandungan, anestesi, dan bedah ditempatkan di Soe, TTS. Mereka akan ditempatkan di Puskesmas dan RSUD setempat. Sementara, total terdapat penempatan 212 tenaga kesehatan yang difasilitasi Kemenkes melalui Nusantara Sehat dan WKDS.

‘Kemenkes terus mendorong peningkatan layanan, optimalisasi rujukan, dan pengembangan layanan inovasi daerah terpencil. Semoga WKDS dapat menurunkan angka kesakitan serta dapat mengedukasi masyarakat. Semoga amal dari rekan sejawat ini dapat mengukuhkan bahwa memeroleh kesehatan adalah hak azasi warga negara,’ urai Menkes.

Bupati TTS Paul Mella sangat menyambut baik inisiatif penempatan dokter WKDS karena sangat merasakan maldistribusi tenaga kesehatan. Menurutnya, dengan jumlah penduduk lebih dari 475 ribu jiwa atau 113 ribu kepala keluarga yang tersebar di 32 kecamatan seluruh TTS masih terdapat kekosongan tenaga dokter di antara 35 Puskesmas. Bahkan 10 Puskesmas di antaranya belum teraliri listrik.

‘Posyandu menjadi penyangga kesehatan masyarakat. Sementara ini kami terbantu program kerjasama dengan FK Unair yang mengirimkan PTT dokter obgyn dan paru. Kami sedang mengajukan dokter anestesi anak dan bedah,’ terang Paul.

Sebelumnya, Menkes memberikan kuliah umum di Poltekkes Kupang dengan tema Kebijakan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga subtema Penguatan pelayanan kesehatan melalui Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga dan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas).

Menkes dan Sekjen Kemenkes RI dr. Untung Suseno Sutardjo sempat menyatakan memprioritaskan pembangunan sarana kesehatan di perbatasan, seperti enam Puskesmas perbatasan NTT-Timor Leste yang akan digelontor anggaran rata-rata Rp. 8 miliar hingga Rp. 14 miliar.

‘Kita akan bangun Puskesmas yang bagus sekali. Tolong dijaga tak boleh dikorup, jadi ini betul-betul harus jadi. Sehingga orang datang ke Puskesmas dengan senang hati,’ jelas Sekjen.

Selain menemui para Kepala Daerah, Menkes menyapa masyarakat di Puskesmas Siso yang terletak di Jalan L. Mella, Soe, SD Inpres Taubneno dan SD GMIT untuk menyosialisasikan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, dan alamat email kontak[at]kemkes[dot]go[dot]id.

sumber : kemenkes

 

Bagikan halaman ini: